RumahCom – Ternak kambing bisa menjadi salah satu alternatif bagi Anda untuk mencari penghasilan tambahan dengan prospek yang menguntungkan. Kambing termasuk ke dalam salah satu hewan ternak yang mudah untuk dirawat dan dapat memberikan potensi keuntungan yang tinggi, terutama menjelang hari raya seperti hari raya Idul Adha. Pada artikel kali ini Anda akan menemukan panduan sukses beternak kambing bagi pemula:
- Jenis Kambing Ternak
- Kambing Kacang
- Kambing Etawa
- Kambing PE (Peranakan Etawa)
- Kambing Saneen
- Kambing Boer
- Kambing Muara
- Lahan dan Kandang untuk Ternak Kambing
- Memilih Bibit untuk Ternak Kambing
- Tentukan Tujuan Beternak Kambing
- Tentukan Risikonya
- Memilih Calon Induk yang Ideal
- Pakan Ternak Kambing
- Pemberian Pakan Ternak Kambing Usia Muda
- Pemberian Pakan Ternak Kambing Usia Dewasa
- Pengembangbiakan Ternak Kambing
- Panen Ternak Kambing
- Modal Awal Ternak Kambing
1. Jenis Kambing Ternak
Memilih kambing yang cocok untuk diternakkan bukanlah hal yang sulit untuk dilakukan. Setiap jenis kambing ternak memiliki keunikannya tersendiri yang perlu Anda ketahui. Di bawah ini adalah 6 jenis kambing ternak yang populer di Indonesia:
1. Kambing Kacang
Kambing ini memiliki kemampuan reproduksi yang tinggi sehingga gampang untuk dibudidayakan. Selain itu, kambing kacang tidak gampang sakit dan perawatannya pun mudah. Kambing ini memiliki kepala kecil, bertanduk, telinga tegak, berbulu lurus dan pendek. Tinggi kambing kacang mencapai 56 cm (betina) dan 60-65 cm (jantan). Berat badan kambing kacang dewasa mencapai 25 kg (betina) dan 30 kg (jantan). Pada kambing kacang jantan terdapat bulu yang lebih panjang pada janggut, dan ekor.
2. Kambing Etawa
Kambing Etawa yang menghasilkan daging dan susu hinggal 3 liter per hari ini merupakan jenis kambing yang berasal dari India. Kambing ini besar dan tinggi. Tinggi kambing Etawa sekitar 90 hingga 127 cm. Bobot kambing Etawa mencapai 63 kg (betina) dan 91 kg (jantan). Kambing Etawa memiliki ciri khas yakni dahi dan hidungnya cembung dengan telinga panjang terkulai.
3. Kambing PE (Peranakan Etawa)
Kambing PE adalah peranakan kambing Etawa dengan kambing kacang. Selain memiliki ukuran seperti Etawa, kambing ini juga memiliki daya reproduksi yang tinggi seperti kambing kacang. Kambing ini memiliki warna bulu kombinasi antara warna putih, cokelat, hitam dan merah. Bobot kambing PE dewasa 63 kilogram (betina) dan 91 kilogram (jantan). Bulunya panjang di daerah ekor, dagu dan paha. Dahi dan hidungnya cembung. Selain sebagai kambing pedaging, kambing ini juga bisa menghasilkan susu hingga 3 liter per hari.
4. Kambing Saneen
Kambing Saneen ini berasal dari negara Switzerland bagian Barat. Kambing yang berwarna putih ini peka dengan sinar matahari, maka dari itu cukup sulit untuk dikembangkan di Indonesia sebelum disilangkan dengan kambing PE. Keunggulan Kambing Saneen adalah dapat menghasilkan susu dalam jumlah yang banyak, yakni 2,5 hingga 3 liter per hari. Berat kambing Saneen berbulu pendek ini 36-63 kg (betina) dan 68-91 kg (jantan). Tinggi kambing ini antara 81 hingga 94 cm.
5. Kambing Boer
Kambing ini unggul karena pertumbuhan yang paling cepat diantara jenis kambing lainnya. Seekor kambing Boer dewasa bisa berbobot 110 kilogram. Daya tahannya yang tinggi terhadap penyakit serta penghasil daging yang baik menjadikan jenis kambing ini memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Ciri khas kambing ini adalah berbulu putih atau krem di sekujur tubuhnya, namun berwarna coklat di sekitar kepala, leher dan telinga.
6. Kambing Muara
Kambing Muara merupakan jenis kambing pedaging dan penghasil susu yang berkualitas baik. Kambing ini tahan terhadap cuaca di Indonesia sehingga mudah perawatan dan pengembangbiakannya. Kambing Muara berwarna gelap seperti coklat muda, coklat tua, hitam maupun kombinasi warna. Mereka memiliki tinggi mencapai 69,7 (betina) dan 87,6 cm (jantan). Bobot badan kambing ini mencapai 68,3 kg (jantan) dan 49,4 kg (betina).
Usaha hewan ternak seperti kambing memang sangat menjanjikan karena peluang bisnisnya masih sangat terbuka lebar.
2. Lahan dan Kandang untuk Ternak Kambing
Dilansir dari Japan International Cooperation Agency (JICA), hendaknya lahan dan kandang kambing dibangun melalui perencanaan yang tepat sehingga memudahkan petani untuk merawat kambing demi hasil panen yang memuaskan. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menyiapkan lahan dan membuat kandang kambing adalah:
- Pilihkan lahan yang datar, tidak miring dan aman dari bencana alam. Luasnya tergantung dari jumlah kambing dan luas kandang.
- Pilihlah bahan kandang yang terbuat dari kayu atau bambu.
- Atur jarak dan luas kandang berdasarkan usia kambing seperti berikut:
0-3 bulan
0,2 – 0,3
0,4 – 0,6
3-9 bulan
0,6 – 0,75
1,2 – 1,5
9-12 bulan
0,7 – 1,0
1,5 – 2,0
Kambing dewasa
1,5 – 2,0
3,0 – 4,0
Kambing dewasa besar
2,5 – 3,0
5,0- 6,0
- Buatlah struktur kandang yang menyerupai rumah panggung agar peternak mudah membersihkan kotoran kambing. Kandang terdiri dari atap, dinding, lantai, tempat makanan, pintu dan jendela agar kambing mudah memakan pakan. Tinggi panggung kandang kambing yang ideal adalah 70 cm dari permukaan tanah. Tinggi lantai kadang ke atap sekitar 180 cm pada bagian depan dan 160 cm di bagian belakang, selisih kemiringan itu diatur agar air hujan gampang jatuh dan mengalir.
- Lantai kandang kambing diberi jarak sesuai ukuran kaki kambing agar kaki kambing tidak jatuh tetapi kotorannya bisa jatuh ke bawah. Pastikan lantai diberikan rumput kering yang lembut untuk kambing berbaring.
- Dinding kandang bisa ditutup dengan karung saat cuaca dingin dan pada malam hari. Gulunglah karung saat siang hari supaya sinar matahari masuk ke dalam kandang untuk menjaga kandang tetap higienis.
- Kotoran di bawah kandang harus dibersihkan setidaknya dua kali seminggu. Jika tidak, akan mengundang bakteri dan menghasilkan gas yang berbahaya bagi kesehatan kambing.
- Bersihkan tempat makanan kambing secara teratur minimal dua hari sekali.
- Desinfeksi kandang dan lingkungannya secara teratur dengan cairan jeruk nipis untuk mencegah hidupnya parasit pada ternak kambing.
3. Memilih Bibit untuk Ternak Kambing
Ada beberapa pertimbangan di dalam memilih bibit kambing saat memulai persiapan untuk beternak kambing, yaitu:
1. Tentukan Tujuan Beternak Kambing
Sebelum memilih bibit kambing, tentukan tujuan beternak kambing. Jika Anda bertujuan untuk memperoleh kambing penghasil daging, maka pilihlah jenis kambing yang cepat tumbuh besar seperti kambing Boer. Jika Anda bertujuan untuk mendapatkan susu kambing yang melimpah, maka pilihlah bibit jenis kambing Saneen.
2. Tentukan Risikonya
Jika Anda ingin merawat kambing dengan santai, tanpa ribet, pilihlah jenis kambing yang memiliki daya tahan yang tinggi di lingkungan tropis seperti kambing kacang. Namun, jika Anda berani mengambil resiko lebih demi mendapatkan hasil yang maksimal, maka Anda bisa mencoba memelihara kambing Saneen.
3. Memilih Calon Induk yang Ideal
Karakteristik calon induk kambing yang ideal memiliki:
- Terlahir sebagai anak kambing tunggal atau dua anak per kelahiran.
- Bentuk tubuhnya seimbang, tidak terlalu gemuk tidak juga kurus.
- Keempat kakinya lurus dan tumitnya tinggi.
- Jinak, tidak galak.
- Bentuk payudaranya seimbang dan tidak menggantung, putingnya tidak bercabang.
- Jumlah giginya lengkap, rahang atas dan bawah rata.
Karakteristik calon pejantan kambing yang tepat adalah seperti berikut ini:
- Tubuhnya tinggi, besar, dada lebar, tidak terlalu gemuk dan tidak terlalu kurus.
- Berusia 1,5 hingga 3 tahun.
- Keempat kakinya lurus dan kuat.
- Terlahir sebagai anak kambing tunggal atau dua anak per kelahiran.
4. Pakan Ternak Kambing
Agar memperoleh ternak yang sehat dan produktif, manajemen pemberian pakan harus dilakukan dengan tepat. Pakan terbaik untuk kambing adalah rumput hijau. Selain itu, kambing perlu diberikan air segar, dedaunan, dedak atau konsentrat, dan garam serta mineral lainnya.
Jumlah air segar yang diperlukan seekor kambing kira-kira 5 liter per hari. Sedangkan jumlah pakan ternak yang dibutuhkan bervariasi tergantung pada berat badan kambing. Vitamin dan konsentrat wajib diberikan kepada kambing yang sakit, yang sedang dalam proses penyembuhan, induk kambing yang sedang hamil dan anak-anak kambing sejak usia 2 minggu.
Pemberian pakan untuk ternak kambing dibedakan menjadi dua berdasarkan umur kambing, yaitu:
1. Pemberian Pakan Ternak Kambing Usia Muda
Untuk anak kambing yang baru lahir, pemberian susu dari induknya dan/atau susu pengganti sebanyak 2-3 kali dalam sehari adalah hal yang penting sebagai perlindungan dari penyakit. Setelah berusia 2 minggu, anak kambing bisa diberi makan rumput lunak dan dedak. Anak-anak kambing harus disapih dari induknya setelah berusia 10 hingga 12 minggu, dan diberikan pakan berupa jerami, rumput segar, dedak dan air bersih.
2. Pemberian Pakan Ternak Kambing Usia Dewasa
Pakan kambing bisa diletakkan di tempat makanan. Jika tempat makanan kosong, itu artinya harus diisi kembali dengan pakan. Air dan suplemen makanan lainnya diberikan secukupnya saja pada pagi dan sore hari.
Porsi pakan kambing dewasa dan kambing anak-anak dilampirkan dalam tabel berikut:
2 – 4
400 – 600
–
–
5
600
50
secukupnya
6
700
100
secukupnya
7
700
150
secukupnya
8
600
200
secukupnya
9
500
250
secukupnya
10
300
350
2-3 kg
15
200
350
3-4 kg
20
–
350
Sekitar 4 kg
30
–
350
Sekitar 5 kg
Lebih dari 30
–
400
Sekitar 6 kg
5. Pengembangbiakan Ternak Kambing
Kambing betina memiliki siklus reproduksi setiap 21 hari dan hamil selama 5 bulan (土 150 hari). Kambing betina yang siap bereproduksi memiliki tanda-tanda:
- Sering menggoyangkan ekornya.
- Produksi susu dan nafsu makan menurun.
- Mengembik terus menerus.
- Kemaluannya memerah, bengkak, dan mengeluarkan lendir.
Jika kambing betina menunjukkan tanda-tanda di atas, pastikan perkawinannya dilakukan 12 hingga 14 jam setelahnya.
Hal-hal yang harus diperhatikan saat mengembangbiakan kambing:
- Usia kambing jantan dan betina minimal 8 bulan.
- Kambing jantan dan betina sebaiknya ditaruh di kandang berbeda untuk menghindari perkawinan yang tidak diinginkan yang bisa menggagalkan upaya pengembangbiakan.
- Kambing jantan berbobot ideal dan bisa bereproduksi hingga usia 5 tahun.
6. Panen Ternak Kambing
Manfaat beternak kambing tidak hanya bisa memanen daging dan susu saja, kulit dan tanduk kambing bisa digunakan sebagai bahan kerajinan. Sedangkan, kotoran kambing bisa dimanfaatkan sebagai pupuk kandang.
Biasanya kambing dengan usia 1 hingga 1,5 tahun sudah tidak dapat lagi bertambah besar atau berat. Sehingga pada usia itulah kambing pedaging bisa disembelih atau dijual. Harga seekor kambing di pasaran saat ini sekitar 1,5 juta hingga 13 juta rupiah per ekor tergantung bobot kambing. Dalam setahun, seekor kambing betina bisa hamil sebanyak 2 kali dan bisa melahirkan satu hingga empat ekor anak kambing. Sehingga, jika memiliki satu ekor kambing betina saja, dalam setahun bisa memanen kambing sekitar dua hingga delapan ekor kambing muda.
7. Modal Awal Ternak Kambing
Untuk memulai usaha beternak kambing, hal-hal yang perlu dibeli dan jumlah modal yang harus dikeluarkan kira-kira sebagai berikut:
Sewa lahan
Rp3.000.000 / 1 tahun
1 tahun
Rp3.000.000
Pembuatan kandang
Rp1.000.000 / kandang
2 kandang
Rp2.000.000
Pembelian bibit kambing usia 3-5 bulan
Rp600.000 / ekor
2 ekor
Rp1.200.000
Harga pakan rumput hijau per bulan
Rp200.000 / kambing
2 ekor kambing
Rp400.000
Vitamin ternak dan obat cacing
Rp200.000 / kambing
2 ekor kambing
Rp400.000
Biaya lain-lain (listrik, kebersihan, air, dll.)
Rp500.000
Rp500.000
Total
Rp7.500.000
Itulah pembahasan lengkap mengenai panduan sukses ternak kambing bagi pemula. Semoga artikel ini bisa bermanfaat untuk Anda dan menjadi referensi terbaik dalam beternak kambing. Pastikan untuk selalu memperhatikan kondisi kambing ternak supaya bisa tumbuh dewasa dengan baik.
0 Komentar