Cara #2 untuk berternak sapi yang baik adalah memilih jenis sapi yang akan diternakkan. Terdapat beberapa jenis sapi yang bisa kamu ternakka seperti berikut ini.
- Sapi Ongole. Jenis sapi ini berasal dari India. Sapi ini dapat dengan mudah beradaptasi dengan iklim di Indonesia. Meskipun, sapi ongole ini memiliki pertumbuhan yang cenderung lambat. Sapi ini juga terbagi lagi menjadi dua jenis yaitu peranakan Ongole (PO) dan Sumba Ongole (SO).
- Sapi Bali. Jenis sapi ini juga cukup mudah beradaptasi dan memiliki tekstur daging yang lembut. Oleh karena itulah, sapi ini sering dibudidayakan untuk sapi potong.
- Sapi Limosin. Jenis sapi yang memiliki ukuran cukup besar dan sangat cocok untuk dijadikan sebagai sapi potong.
- Sapi Brahman. Jenis sapi yang juga memiliki ukuran tubuh yang besar dan pertumbuhan yang relatif cepat.
- Sapi Madura. Jenis sapi yang pertumbuhannya cenderung lambat, tetapi menguntungkan dari segi bisnis.
3. Pemilihan Bibit Sapi
Cara #3 untuk berternak sapi yang baik adalah memilih bibir sapi yang tentunya berkualitas. Setelah berhasil menentukan jenis sapi yang akan dibudidayakan, maka langkah selanjutnya adalah memilih bibit sapinya. Nah, didalam pemilihan bibit sapi ini, kamu harus jeli untuk memilih bibit yang berkualitas baik ya! Apa saja yang perlu diperhatikan dalam pemilihan bibit sapi?
- Memiliki tanda di telinga yang berarti sudah terdaftar dan jelas silsilahnya.
- Usia sekitar dua tahun dengan berat tubuh sekitar 200 kg.
- Pilih bibit sapi yang berkelamin jantan karena pertumbuhan yang lebih cepat dibandingkan sapi betina. Oleh karenanya, meskipun memiliki umur yang sama, sapi jantan tersebut akan memiliki bobot dan daging yang lebih besar.
- Mata cerah dan bersih. Tidak mengeluarkan kotoran atau air.
- Tidak ada tanda kerusakan pada kulit atau bulu yang rontok karena eksternal parasit.
- Tidak ada tubuh yang cacat dan memiliki bulu yang halus.
- Tidak memiliki gangguan pernafasan misal hidung mengeluarkan lendir.
- Kuku tidak bengkak dan tidak panas ketika diraba.
- Bagian ekor dan dubur bersih. Tidak ada tanda bekas mencret.
- Tubuh kurus dengan tulang menonjol tapi tetap sehat. Hal itu karena kurang pakan, bukan sakit.
- Pakan untuk penggemukkan.
4. Siapkan Kandang Sapi
Cara #4 untuk berternak sapi yang baik adalah menyiapkan kandangnya. Tentunya dalam membudidayakan sapi, kamu memerlukan tempat untuk menjalankannya. Dalam pembuatan kandang ini, kamu harus menyesuaikan dengan jumlah sapi yang akan kamu ternakkan ya. Nah, lokasinya kira-kira harus sejauh 10 meter dari rumah dan harus terkena matahari untuk mencegah kelembapan di kandang. Oleh karena itu, terdapat tiga tipe kandang.
- Kandang sapi terbuka diterapkan di lokasi dengan dataran rendah yang panas dan dengan tiupan angin yang tidak terlalu kencang.
- Kandang sapi setengah terbuka juga diterapkan di lokasi yang sama dengan kandang terbuka.
- Kandang sapi tertutup diterapkan di lokasi dingin dan berangin.
Selain itu, dalam pembuatan kadang ini, kamu juga perlu memperhatikan hal-hal berikut ini:
- Tempat pakan dan minum yang sebaikanya tidak dibuat dari bahan yang bisa menyakiti sapi.
- Tempat tambat, sebuah tiang untuk mengikat sapi agar tidak aktif bergerak.
- Peralatan kadang.
5. Penggemukkan Sapi
Cara #5 untuk berternak sapi yang baik adalah melakukan proses penggemukkan. Adanya proses penggemukkan sapi ini adalah untuk meningkatkan bobot melalui pembesaran daging dalam waktu relatif singkat yaitu sekitar 3 – 6 bulan. Bagaimana melakukan penggemukkan sapi dalam waktu singkat tersebut? Yaitu dengan memberikan pakan dan nutrisi yang cukup. Dalam pemilihan pakan tersebu, terdapat beberapa hal yang perlu kamu perhatikan yaitu sebagai berikut.
- Pakan harus mudah diperoleh.
- Mengandung zat gizi yang tinggi.
- Harus tersedia setiap waktu dengan harga yang terjangkau.
- Pakan tersebut bisa diganti dengan pakan lain asal memiliki kandungan gizi yang sama.
- Tidak beracun, dipalsukan, atau rusak.
0 Komentar